Kawah Putih, Ciwidey, Jawa Barat

Akhir Mei kemaren untuk kedua kalinya saya mengunjungi Kota Bandung. Tujuan utama saya kali ini sama persis dengan tujuan kunjungan yang pertama, yaitu menghadiri “Job Fair” yang diadakan di kampus ITB. Kehadiran saya di kota ini tidak sendiri, ikut serta beberapa rekan dengan tujuan yang sama. Bagi saya pribadi, disamping untuk menghadiri Job Fair, dalam kunjungan kali ini saya sudah berencana untuk menyempatkan diri hunting objek wisata yang menarik disekitar Bandung. Sebenarnya saya sudah mempunyai beberapa list objek wisata yang harus dikunjungi di Kota Bandung ini, namun karena saya bukan orang Bandung, saya harus mencari informasi tambahan untuk setiap objek wisata yang ada di-list itu.

Setelah browsing beberapa saat, saya sudah mendapatkan semua data mengenai masing-masing objek wisata yang ada di-list-saya, sekarang tinggal membandingkan mana yang bisa dicapai dengan kondisi waktu dan keuangan yang ada. Setelah merembukkan dengan beberapa orang rekan saya, akhirnya saya dan rekan-rekan memutuskan untuk memilih salah satu tempat yang kami anggap menarik, dengan biaya yang tidak terlalu besar dan rute yang bisa dicapai dengan angkot. Tempat yang kami pilih adalah Kawasan Objek Wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kab. Bandung.

Malam sebelum berangkat, saya sibuk dengan mencatat semua informasi yang terkait dengan perjalanan ke Kawah putih, saya tidak mau blank saat diperjalanan nanti karena bagi saya dan rekan-rekan ini merupakan perjalanan perdana ke Kawah Putih. Setelah semua yang perlu dipersiapkan terasa cukup dan catatan sudah lengkap, saya langsung istirahat dan berdoa semoga perjalanan esok hari menyenangkan.

Tepat jam tujuh pagi, saya dan rekan-rekan sudah mulai meninggalkan kosan untuk berangkat ke lokasi. Karena kosan kami berada di kawasan kampus UNPAD, kami harus naik Damri dulu ke terminal Lewi Panjang. Dari terminal Lewi Panjang baru dilanjutkan dengan naik Elf. Elf adalah angkot type L300, saya juga tidak tau kenapa orang-orang disini menyebutnya dengan istilah Elf. Sebenarnya untuk mencapai Terminal Ciwidey dari Terminal Lewi Panjang ada dua alternatif, yang pertama naik Bus dan yang kedua naik Elf ini, karena untuk naik bus harus menunggu cukup lama, maka kami memutuskan untuk langsung naik Elf ini. Ongkos dari Terminal Lewi Panjang ke Terminal Ciwidey adalah Rp 6000. Tidak terlalu mahal untuk perjalanan yang memakan waktu lebih kurang 2 jam.

Sesampainya di Terminal Ciwidey, kami langsung diserbu oleh tukang ojek dan sopir-sopir angkot yang menawarkan jasa transportasi menuju Kawasan Objek Wisata Kawah Putih yang jaraknya sekitar 8 km dari Terminal Ciwidey tersebut.  Kami sudah mewanti-wanti untuk tidak naik ojek, karena sudah pasti ongkosnya akan jauh lebih mahal jika dibandingkan naik angkot. Kami langsung menuju pangkalan angkot untuk menuju Kawasan Objek Wisata Kawah Putih diterminal tersebut. Sial, karena baru saja angkot tujuan kami penuh dan berangkat, terpaksa harus naik angkot berikutnya dan harus menunggu lagi sampai penuh. Ternyata sial kami masih tetap berlanjut, setelah hampir satu jam menunggu, angkot yang kami tumpangi masih belum penuh juga, baru terisi tujuh orang!. Setelah berembuk dengan beberapa orang penumpang lain, akhirnya kami memutuskan untuk menyewa angkot tersebut walaupun hanya terisi tujuh orang. Kami harus merogoh kocek Rp 30.0000 / orang, sudah termasuk biaya tiket masuk dan angkot tersebut akan mengantarkan sampai ke Kawah Putih (Sebagai informasi, rute angkot sebenarnya hanya sampai gerbang Kawasan Objek Wisata Kawah Putih, sedangkan Kawah Putih itu sendiri masih berjarak sekitar 5 km dari gerbang Kawasan).

Disepanjang perjalanan menuju Kawasan, kami dimanjakan dengan pemandangan ladang strawbery dan perkebunan teh yang merupakan hasil utama daerah Ciwidey. Di kiri dan kanan jalan banyak kami temui kios-kios yang menawarkan buah strawbery yang bisa langsung dipetik oleh para pembeli. Perjalanan dari Terminal Ciwidey ke Kawasan selalu menanjak, setelah melewati perkebunan strawbery dan kebun teh, jalan mulai berliku-liku dengan sisi kiri jalan adalah jurang dan sisi kanan jalan adalah bukit-bukit yang ditumbuhi pohon-pohon yang berdaun tidak terlalu lebat.

Setelah 15 menit perjalanan dari Terminal Ciwidey, kami sudah berada di Gerbang Kawasan. Kawasan gerbang ini merupakan tempat pembelian tiket dan juga terminal kecil tempat berkumpulnya “Ontang-Anting” yang merupakan angkutan utama untuk menuju puncak Kawah. Disini juga banyak terdapat kios-kios pedagang makanan dan banyak orang-orang yang menjajakan strawbery. Karena kami sudah menyewa angkot untuk langsung ke puncak Kawah, kami tidak menggunakan Ontang-Anting yang ada di Kawasan Gerbang tersebut.

Setelah tiket dibeli oleh sopir angkot (harga tiket masuk Rp 15.000/orang), kami pun langsung menuju puncak Kawah. Lama perjalanan dari gerbang ke puncak kawah lebih kurang 20 menit, melalui jalan yang menanjak tajam dan beberapa kali tikungan tajam. Di puncak  kawah juga terdapat terminal kecil untuk antrian Ontang Anting yang selalu turun naik ke puncak membawa pengunjung.

Jam 12.00 kami sampai di Puncak Kawah. Sebelum menuju lokasi kawah, saya membereskan dulu urusan pembayaran dengan sopir angkot, angkot yang kami sewa hanya untuk sekali jalan. Sebenarnya saya sedikit bingung juga bagaimana untuk transportasi turun nanti, karena biasanya orang-orang datang dengan kendaraan pribadi atau naik Ontang-Anting yang memang khusus untuk yang tidak membawa kendaraan pribadi dan harus membayar biaya tambahan Rp 10.000/Orang. Entah lah, nanti saja dipikirkan solusinya. Saya sudah tidak sabar untuk segera menuju lokasi kawah yang hanya berjarak sekitar 50 m dari posisi saat ini. Hanya beberapa saat berjalan kaki, pandangan telaga berwarna keputihan terbentang di depan mata. Subhanallah, begitu indah pemandangan yang menghampar di kawah ini.

DSC_0586

Pohon Mati di Kawah Putih

Kawah ini tidak terlalu luas, lebih kurang seukuran lapangan bola kaki dan dikelilingi oleh tebing gunung seperti kawah-kawah gunung lainnya. Sebelum memasuki kawah, banyak pedagang yang menawarkan masker karena memang bau belerang di kawan ini masih sangat kental dan akan semakin pekat menuju sore dan malam hari. Yang menjadi keistimewaan kawah ini adalah telaga dengan warna yang memutih nan eksotis. Kebanyakan orang ke sini adalah untuk foto-foto. Kami pun tidak ketinggalan, kami menulusuri sisi kawah disini untuk mengambil foto dan difoto tentunya:D. Oh ya, disini juga kami melihat beberapa pasangan melakukan pengambilan foto pre-wedding mereka. Setelah beberapa jam menelusuri kawah putih ini, petugas konservasi kawah memberikan pengumuman bahwa waktu berkunjung akan habis pada jam 16.00 sore, lebih kurang 30 menit lagi. Tidak terasa sudah 3 jam lebih kami habiskan untuk menelusuri beberapa sisi dari kawah ini dan mengambil beberapa foto dan di foto pastinya.

Pukul 15.45, kami memutuskan untuk turun ke pintu Kawasan Gerbang Objek Wisata ini. Karena angkot yang kami tumpangi ke atas sudah tidak ada, kami memutuskan untuk naik Ontang Anting untuk menuruni kawasan kawah ini. Setengah berikutnya kami sudah berada di Kawasan Gerbang dan melanjutkan perjalanan ke Terminal Ciwidey dan ke Bandung. Dari terminal Ciwidey ke Bandung, kami menaiki Elf terkahir pada hari itu. Perjalanan yang menyenangkan walaupun cukup melelahkan 😀

Leave a comment